Popular Posts

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Yos. 1:1-9)

Sebelum Musa meninggal, ia memberi pesan kepada umat Israel yang akan
masuk ke tanah Kanaan,”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Ul.31:6). Kemudian Musa
juga berkata kepada Yosua di muka seluruh umat Israel dengan pesan yang intinya

sama,”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Ul 31:7). Yosua tidak perlu takut menjadi
pengganti Musa untuk memimpin umat Israel memasuki tanah Kanaan, karena TUHAN
akan menyertai Yosua (Ul.31:8).
Yosua bukan hanya menerima pesan TUHAN melalui Musa, tetapi TUHAN
sendiri berfirman kepadanya,”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, … dan Aku akan
menyertai engkau” (Ul.31:23). Pesan TUHAN secara personal ini tentu amat meneguhkan
hati Yosua.
Setelah Musa mati, Yosua menjadi pemimpin umat Israel untuk memasuki tanah
Kanaan. TUHAN kembali berfirman kepada Yosua dengan pesan yang sama,”Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu” (Yos.1:6,7,9). TUHAN menegaskan tiga kali kepada Yosua
agar dia boleh teguh dan kokoh dalam bersandar kepada TUHAN karena TUHAN akan
menyertai dia.
Ketika Yosua berpesan kepada suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye
agar mereka setia membantu suku-suku Israel lain ketika melawan penduduk Kanaan,
mereka memberikan respon dukungan penuh kepada Yosua dengan kalimat
penutup,”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Yos.1:18).
Penulis kitab Tawarikh mencatat peristiwa TUHAN meneguhkan hati Salomo
untuk membuat Bait Allah. TUHAN tidak mengizinkan Daud membangun Bait Allah,
Salomo yang akan membangun Bait Allah. Pesan Daud kepada Salomo sebelum Daud
meninggal,”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan
janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau” (1 Taw. 28:20).
Sebagai anak-anak Tuhan pada zaman ini, kita tidak mendapat panggilan Tuhan
untuk merebut sebuah wilayah tertentu di dunia ini. Kita juga tidak terpanggil untuk
membangun Bait Allah kembali di Yerusalem. Panggilan Tuhan untuk kita ialah
memberitakan Injil keseluruh bumi, khususnya Indonesia di mana kita tinggal. Dalam
setiap jabatan atau kedudukan yang Tuhan berikan kepada kita, biarlah nama Tuhan boleh
dipermuliakan sehingga banyak orang boleh menyaksikan Tuhan yang hidup melalui
pelayanan kita. Memang tidak mudah melaksanakan panggilan Tuhan ini. Tetapi biarlah
hati kita boleh teguh dalam melakukan pesan Tuhan ini, sebagaimana pesan Tuhan
kepada Yosua dan Salomo, karena Dia berjanji menyertai kita senantiasa sampai akhir
zaman (Mat. 28:20).


100822_I_Kornelius Kuswanto

GKT News