“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk. 1:38) adalah perkataan Maria yang mengungkapkan ketaatan Maria kepada rencana Tuhan. Rencana Tuhan kepada Maria adalah bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan bayi Yesus (Luk 1:31). Rencana Tuhan itu menimbulkan masalah yang besar bagi Maria, karena Maria belumlah bersuami (Luk. 1:34).
Walaupun menyadari bahwa ia akan menghadapi kesulitan yang besar, Maria mengungkapkan kesediaannya untuk tunduk kepada rencana Allah. Kesediaan untuk tunduk kepada rencana Allah didasarkan pada kesadarannya bahwa ia adalah hamba Tuhan.
Kesadaran sebagai hamba Tuhan melahirkan kesediaan dan ketaatan pada kehendak Tuhan. Inilah arti menjadi hamba. Kesadaran ‘menjadi hamba’ tidaklah sekedar menyanyikan lagu ‘Hati Sebagai Hamba’, tetapi lebih menekankan kepada kesediaan dan ketaatan pada kehendak Tuhan. Ketika kita ingin menghayati posisi kita sebagai hamba Tuhan, penghayatan itu terwujud kepada ketaatan kepada kehendak Tuhan.
Ketaatan kepada kehendak Tuhan dimulai dengan langkah pertama, yaitu apa kehendak Tuhan bagiku. Kehendak Tuhan bagi tujuan hidup, pola hidup dan segala aspek hidup.
Bagaimana dengan kita? Hamba Tuhan merupakan posisi bagi setiap orang percaya kepada Yesus. Posisi ini mengingatkan kita bahwa kewajiban orang percaya untuk hidup dalam ketaatan kepada kehendak Tuhan. Kesadaran sebagai hamba Tuhan melahirkan kesediaan dan ketaatan pada kehendak Tuhan. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita untuk menyadari arti menjadi hamba dan memampukan kita untuk hidup sebagai hamba Tuhan!
Pdt. Sia Kok Sin
ABBA 33
-
1. Dalam 2Kor. 12:1-10, ada beberapa pertanyaan sebagai berikut:
- Bagaimana tanggapan bapak apabila ada orang yang bersaksi menyatakan
bahwa...
12 years ago