Popular Posts

DINILAI SECARA ROHANI (1 KOR 2:10-16)

Dalam surat 1 Kor Paulus sudah mengingatkan kita, ada satu berita yang sangat benar, penting dan urgen karena menyangkut keselamatan umat manusia, yaitu pemberitaan tentang salib Kristus(1 Kor 1:18), bagi orang Yahudi pemberitaan tentang salib itu batu sandungan, (ay23), bagi orang Yunani.bukan Yahudi adalah suatu kebodohan.

Karena kedua bangsa ini memiliki kesombongan; Orang Yahudi memiliki kesombongan spiritual, merasa memiliki kerohanian/pengalaman rohani yang lebih tinggi, karena mereka umat pilihan, keturunan Abraham yang mewarisi janji Allah yang ditandai dengan sunat, tanda lahiriah sedangkan bangsa Yunani memiliki kesombongan intelektual,,merasa dirinya pandai, memiliki filsafat, nalar berpikir yang hebat, sehingga kedua bangsa ini yang merupakan jemaat Korintus menganggap enteng berita tentang salib.
Bahkan menghinanya dengan menganggapnya suatu kebodohan. Mereka tidak menyadari bahwa selama ini, baik dengan kesombongan spiritual dan intelektual, tidak mampu mengubah diri mereka yang sudah diperhamba oleh dosa. Kadang dalam hidup ini kita juga banyak menghadapi orang- orang tipe demikian.
Tipe spiritual yang penting dalam hidup ini saya berbuat baik, saya lebih baik kok dari pada mereka yang menipu & korupsi. Merasa diri cukup baik dan tidak memerlukan Yesus. Tipe Intelektual, menganggap dengan kekuatan dan kemampuan diri sanggup mengatasi semua persoalan hidup. Kekuatan diri yang sering kali dibangggakan seperti kekayaan, kepandaian, kedudukan, dll.
Bagaimana cara Paulus menghadapi orang demikian?. Paulus tidak menghadapi pengalaman keagamaan dengan pengalamaan keagamaan dia, Paulus tidak menghadapi kepandaian manusia dengan kepandaian manusia, sekalipun semuanya itu dia punya. Perhatikan pernyatan Paulus di 1 Kor 2:2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa diantara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Rupanya Paulus sendiri sesudah perjumpaan dengan Tuhan Yesus di Damsyik, sudah mengalami perubahan total di dalam hidupnya. Pertobatan
ditandai dengan perubahan hidup, pertumbuhan rohani ditandai dengan penyerahan hidup.
Rupanya Paulus menyadari betul bahwa perubahan itu bukan hanya milik Paulus,
tetapi milik kita(setiap orang percaya )karena 1 Kor 2:10, “Karena kepada kita Allah telah
menyatakannya oleh Roh...”, kata menyatakannya, Kata apokalypto dapat merujuk pada hal-
hal yang tersembunyi kemudian dibuka (Mat 11:27; 16:17) atau hal-hal yang akan
datang(Rom 8:18; 1Kor 3:13). Sesuai konteks 1 Korintus 2:6-16, apokalypto di sini lebih
merujuk pada makna yang pertama. Apa yang dulu tersembunyi (ayat 7), rahasia (ayat 7) dan
tidak pernah terbayangkan oleh manusia (ayat 9), kini dapat diketahui. Kata menyatakan
disini tidak memiliki objek, sehingga ditambah dengan kata “nya”, kata “nya” tentunya
menjelaskan kembali tentang Hikmat Allah yang diberikan kepada mereka yang mau
menuntut kedewasaan rohani. Kata apokalypto, ditulis dalam bentuk lampau, Bentuk
lampau dari kata apokalypto dan objek tidak langsung ”kepada kita” menyiratkan bahwa
tindakan ini merujuk pada momen pertobatan kita. Dengan kata lain, Paulus mengingatkan
kita jangan terus tinggal pada posisi pertobatan kita, jangan menyia-nyiakan apa yang sudah
disingkapkan bagi kita, yang dulunya rahasia, yaitu Injil keselamatan bagi bangsa-bangsa,
supaya berita pengampunan dosa sampai kepada bangsa-bangsa lain. (Lukas 24:47 dan
lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan
kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem).
Tadi disebutkan Hikmat Allah hanya diberitakan kepada mereka yang sudah matang,
rupanya Roh Kudus membuka rahasia pertumbuhan rohani/iman seseorang untuk mencapai
kedewasaan/kematangan rohani tidak terlepas dari Hikmat Allah, hikmat Allah, adalah
pengenalan terhadap Yesus, hikmat Allah adalah Injil yaitu pemberitaan tentang salib

Tuhan. Tanpa dua hal ini , tidak ada pertumbuhan rohani/tidak akan tercapai kematangan
rohani. Banyak orang Kristen hari ini mengalami kejenuhan di dalam hidup dan pelayanan
mereka. Mereka giat, rajin tetapi mulai merasa kering dan bosan dengan rutinitas dan tugas
yang ada. Karena mereka kehilangan ajaran(fokus bukan lagi pada Kristus), dan kehilangan
beban terhadap jiwa(Penginjilan-misi-pemberitaan tentang Kristus).
Paulus dikuatkan hidup dan panggilannya, karena mengerti konfirmasi tugasnya tidaklah
main-main tetapi dari Roh Kudus sendiri, Roh Kudus yang adalah Allah sendiri
yang menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Kata
menyelidiki ditulis dalam bentuk present tense arinya terus menerus/tidak mandeg. Segala
sesuatu disini mengingatkan kita Ul 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah
kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-
lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.". Dengan perkataan
lain ha-hal yang dinyatakan adalah semua Firman Tuhan yang sudah tertulis di Alkitab, kita
jangan sampai berhenti menyelidiki,hal-hal yang sudah dinyatakan yaitu Firman Allah. Roh
Kudus selalu mendorong seseorang melakukan kebenaran Firman Tuhan. Kedua, apa yang
dimaksud hal-hal tersembunyi dalam diri Allah, Roh Kudus menolong kita mengungkapkan
rahasia apa yang ada dalam hati Allah, yaitu menyelamatkan jiwa orang berdosa. Seorang
yang dewasa rohaninya adalah seorang yang mengerti dan memahami hati Allah, yaitu
punya beban dan kasih dalam menyelamatkan jiwa orang berdosa.
Kalau kita sudah memiliki Roh Kudus dalam diri kita, memiliki pengenalan yang benar
terhadap Yesus dan mengerti tentang pentingnya pemberitaan salib Tuhan yang
mengubahkan itu, maka perspektif hidup kitapun mengalami transformasi: apa yang dulunya
kita anggap penting dan kejar mati-matian(mis.target keuangan, sekarang kita sudah melihat
sesuatu yang lain yang lebih berharga dan bernilai kekal). Ayat 12 mengatakan hal itu: “Kita
tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang
dikaruniakan Allah kepada kita”. Kita akan melihat sesuatu secara berbeda dan kitapun akan
menilai sesuatu secara lebih dalam dan bijaksana. Sehingga tidak heran Paulus
memberitahukan kepada kita suatu hal yang jauh lebih baik. "Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.". Biarlah setiap
kita juga bisa melihat dan menilai dengan cara demikian.
Amin



100711_I_Steven Hagai Tan

GKT News