Popular Posts

Time for God

Hadi S. Lie

Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,
sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa apa.

"I am the vine; you are the branches.
If a man remains in me and I in him, he will bear much fruit;
apart from me you can do nothing. NIV

"I am the Vine, you are the branches. When you're joined with me and I with you, the relation intimate and organic, the harvest is sure to be abundant. Separated, you can't produce a thing. (from THE MESSAGE: The Bible in Contemporary Language © 2002 by Eugene H. Peterson. All rights reserved.)

"I am the vine, you are the branches; he who abides in Me, and I in him, he bears much fruit; for apart from Me you can do nothing. NASB

Kata “tinggal” digambarkan dengan sebuah keadaan bersama di satu tempat atau kondisi yang didalamnya terjadi sebuah hubungan yang menghasilkan sesuatu.

Bagian ini menjelaskan, bahwa bisa ada sebuah tempat atau kondisi yang didalamnya ada dua pribadi, tetapi tidak terjadi sebuah hubungan yang menghasilkan sesuatu.

Hamster (hamtaro) adalah jenis hewan yang membutuhkan waktu untuk bisa berhubungan antara satu dengan yang lain; mereka bisa berada di satu tempat dan satu kondisi yang sama tetapi mereka bisa tidak berhubungan, bahkan bisa saling membunuh.

Seorang Kristen dengan Tuhan-pun, bisa berada di satu tempat dan kondisi yang sama, tetapi mereka bisa tidak saling berhubungan.

Tuhan itu maha hadir (omni present); dimanapun Tuhan hadir, tetapi Tuhan tidak tinggal di semua tempat dan kondisi.

Tuhan hadir di Sodom dan Gomora tetapi Dia juga hadir di Bait Suci-Nya, tetapi kehadiran-Nya memiliki kualitas yang berbeda: di Sodom dan Gomora, Tuhan hadir untuk menghukum, tetapi di Bait Suci-Nya untuk mencurahkan berkat!

Tuhan hadir ditengah-tengah orang yang merancangkan kejahatan untuk melihat dan meghukum, tetapi Dia tinggal didalam hidup orang yang menjadikan Dirinya sebagai pokok anggur yang benar!

Berikut
Versi The Bible in Contemporary Language mengungkapkan dengan lebih jelas, apa yang terjadi ketika kata “tinggal” menjadi bagian seorang Kristen, yaitu: When you're joined with me and I with you, the relation intimate and organic, the harvest is sure to be abundant. Perhatikan frase “the relation intimate and organic.”

Bagian ini menarik, karena kalau kita didalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita, maka hubungan yang terjadi tidak sekedar hubungan biasa tetapi hubungan itu mempunya kualitas intim dan organis (hidup)!

Artinya hubungan itu, tidak sekedar pas atau cocok, tetapi juga dinamis (ada progresivitas).

Hubungan itu dimulai seperti bayi dengan orang tuanya.
Mental:
1. Daya konsentrasi lemah, mudah merasa jemu.
2. Rasa ingin tahu sangat besar, suka menjamah benda-benda yang
ditemuinya.
3. Belajar melalui pancaindra.
4. Menyukai hal-hal yang sudah dikenal dan senang utk mengulang.
5. Perbendaharaan kata masih sangat terbatas.
6. Daya ingat masih kurang, perlu sering diingatkan kembali.
7. Suka menggambar.
8. Belajar melalui bermain.

EMOSI
1. Menyukai suasana yang sudah dikenal dan takut pada suasana yang asing
2. Takut pada orang asing.
3. Emosinya tidak stabil.
4. Sangat peka terhadap lingkungan sekitar.

PERGAULAN
1. Sifat ketergantungan masih besar, namun juga ingin menonjolkan sifat kemandirian.
2. Egosentris, egoistis.
3. Suka mengatakan "tidak". Masa ini adalah masa menentang.

Seperti remaja dengan orangtuanya. Seperti orang dewasa dengan orangtuanya.

Versi NIV : apart from me you can do nothing.
Versi The Bible in Contemporary Language: Separated, you can't produce a thing.
Versi NASB: for apart from Me you can do nothing.

Bagian ini sangat jelas mengungkapkan, bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dihasilkan dari seorang Kristen yang hidupnya terpisah dari Allah!

Jika kita menyebut bahwa Tuhan itu adalah Terang, maka tidak akan ada terang yang memancar dari hidup kita, jika kita tidak berada pada tempat dan kondisi yang sama dengan Tuhan yang disana kita punya hubungan yang intim dan dinamis! Masalah hubungan antara kita dengan Tuhan, selalu memberi 2 sisi, yaitu: sebagai anak (adopsi-mendapat privilege) dan sebagai hamba.

Hubungan selalu memberi tempat atau posisi pada masing-masing pihak: Tuhan sebagai pencipta-pengatur-perencana-penentu dan kita sebagai pribadi yang harus rendah hati untuk memiliki keberanian menerima-meminta-memberi.

GKT News